Pesawaran,LM – Hampir satu jam Gubernur Ridho Ficardo di podium, memberi arahan pada Forkopimda dan pejabat eselon Kabupaten Pesawaran, di pantai Ringgung, Pesawaran dan disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar dan tamu undangan, rabu (20/5/2015).
Arahan ini juga sekaligus membuka Rapat Kordinasi Sehari Kabupaten Pesawaran. Dihadiri juga oleh Bupati Pesawaran Aries Sandi dan 37 kepala desa di Kabupaten Pesawaran yang akan dilantik.
Entah ada angin apa, atau pula bertepatan dengan momentum hari Kebangkitan Nasional, Ridho Ficardo penuh semangat sampaikan arahan, hampir satu jam ia berada di podium dan membuat hadirin tertegun.
Gubernur jelaskan sebagaimana Lampung sebagai penyanggah ibukota negara, Jakarta, Pesawaran pun adalah daerah penyanggah ibukota Provinsi, Bandae Lampung. Maju atau tidaknya tergantung kemauan komponen pemerintah Kabupaten itu sendiri.”Anda harus berbangga, karna Pesawaran adalah sebagai penyanggah Ibukota Provinsi. Namun pilihannya hanya dua. apakah Pesawaran mendapatkan kelimpahan kesejahteraan dari Ibukota Provinsi atau malah menjadi halangan belaka dan menjadi tempat sampahnya Ibukota Provinsi, itu kalian sendiri yang tentukan.” jelasnya
Gubernur juga harapkan dengan segala keunggulan geostartegis Pesawaran harus bisa mendapatkan keuntungan kompetitif. Selain itu proaktif mencari investasi dengan kunci kenyaman dan kemanan stabilitas politik dan masyarakat terjaga. “Pemerintah tak akan bisa mensejahterakan masyarakat tanpa dukungan dunia usaha” pesan Gubernur.
Gubernurpun kembali tekankan, untuk saling kordinasi, menguatkan sinergitas dan kerjasama yang baik agar adanya harmonisasi pemerintahan. Menurutnya ditengah segala kekurangan, kuncinya ada pada kordinasi dan sinergitas sehingga ada kerjasama dan semua bisa lebih ringan dihadapi.
Ridho berpesan pula kepada seluruh komponen pemerintahan termasuk kepala desa yang hadir untuk terus memberdayakan masyarakat. “berikan masa bhakti terbaik anda selama memimpin, jangan sampai nanti menyesal karna tidak berbuat apa-apa. Berdayakan masyarkat namun jangan digeser istilahnya sehingga malah menjadi anda perdayai.” tambahnya
Digelar pula diskusi pada kesempatan ini, Seorang Perwakilan petani Sugito menceritakan kesulitan petani kepada Gubernur, terutama mengenai irigasi dan kesulitan pupuk, serta harga yang jatuh pada saat panen.
Dalam hal ini Gubernur meyakinkan bahwa pertanian adalah hal yang sangat diutamakan dalam pembangunan Lampung, dan termasuk dalam 3 program utama percepatan pembangunan, yaitu pembangunan infrastruktur, pertanian dan energi.
Unyuk Irigasi Gubernur tekankan sudah berkordinasi penuh dengan pemerintah pusat, dan ada kerjasama lanjutan. Wallau mungkin akan memakan waktu yang cukup lama, namun sumur bor juga salah satu pilihan dan pasti akan diperbanyak.
Pada program swasembada pangan kenaikan 1 juta ton untuk Lampung, Gubernur lakukan monitoring serius mengenai alur aliran pupuk, dan hasilnya hanya 60% pupuk subsidi yang masuk ke Lampung. Atas hal itu dan program pusat, Kementrian terkait akan memberikan solusinya, salah satunya penambahan jumlah.
Dan masalah lainnya adalah pada pendistribusian pupuk yang kurang baik, yang juga dialami hampir semua Provinsi di Indonesia. Gubernur katakan, Lampung telah membuat tim Percepatan Pembangunan Pertanian, dan telah menyusun sistem yang baik bekerjasama dengan para petani dan mengajukan ke Kementrian. Jika berhasil Lampung bisa menjadi Provinsi percontohan. (R1/RA)