Yogyakarta, www.lampungmediaonline.com –
Menyikapi persoalan dunia pendidikan Indonesia di masa pandemi covid 19 ini nyatanya tak segampang yang di bayangkan. Banyak persoalan pendidikan di arus bawah yang menjadi tantangan Mendikbud tak dapat diselesaikan dengan baik, simpang siur kebijakan bahkan _statement_ Mendikbud yang kerap membuat masyarakat gusar.
Persoalan PPDB Online yang carut marut, Kebijakan Organisasi Penggerak yang syarat kepentingan, belum lagi konsep Merdeka Belajar yang sesungguhnya tak merdeka.
Pantas saja jika para tokoh dan penggiat pendidikan Indonesia,Salah satunya Prof. Azyumardi Azra memberikan raport merah kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Ketika dikonfirmasi terkait pandangannya terhadap kinerja Mendikbud, A. Zuhri (Wasekjend PP PERGUNU) menyampaikan bahwa tak ada yang istimewa dari kebijakan-kebijakan yang diambil Mas Nadiem, justru banyak terjadi distorsi dan kontroversi dalam dunia pendidikan, tak jelasnya kebijakan yang menyangkut daerah 3T, Kampus merdeka, Peningkatan kompetensi dan Kesejahteraan guru, dan lainnya,, justru ini arahnya kebalikan dari yang diharapkan, ‘banyak kebijakan yang tak dapat diserap oleh masyarakat kita’. Kita ingat betul harapan pak Jokowi bahwa pembangunan dimulai dari daerah terluar, nyatanya mas Nadiem tak bisa menangkap pesan itu.
Dugaan kita karena Mas Nadiem tak melihat langsung kondisi kita dibawah, jadi ndak paham beliau mengurus subtansinya. Wah panjang, belum lagi kita bahas insfrastruktur pendidikan yang masih memprihatinkan.
Mendikbud tidak peka terkait keadaan dibawah, guru bukan semakin pintar dan sejahtera, justru semakin bingung. Imbasanya ya ke siswa-siswi kita.
Ketika ada wacana _reshuffle_ kabinet, PERGUNU berharap Presiden Jokowi benar-benar serius melihat kinerja Mendikbud, Naidem Makarim, ‘harus di _cross chcek_ suara-suara dilapisan bawah masyarakat yang terdampak dari buruknya kebijakan mendikbud ini. Bagaimana bisa angin segar yang diusung Mas Menteri ini justru menyusahkan masyarakat.
_’Dia mengajak bangsa kita untuk berlari meninggalkan ketertinggalan pendidikan kita, tapi justru dia melarikan diri dari pokok persoalan pendidikan kita.’_
Saran saya, ganti saja menterinya, banyak tokoh NU yang mumpuni, lagian konsep Merdeka Belajar yang terlihat bombastis itu nyatanya bukan milik Kemendikbud, melainkan pihak lain yang sudah mendaftarkan patennya, lalu mas Menteri kerjanya ngapain? Pungkasnya sambil bertanya serius.(rls)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
