Opini

DAMPAK MENONTON ANIME GORE/ADEGAN-ADEGAN SADIS BAGI ANAK DI BAWAH UMUR

Mengenal anime gore

Kalian pasti ingin tahu apakah anime gore itu jadi, ”anime gore” sendiri memiliki arti anime yang berisi adegan darah, adegan penyiksaan, perkelahian yang berujung kematian, isi perut keluar, dan adegan-adegan sadis lainnya, itulah yang disebut dengan anime gore.

Genre Gore dalam anime memang tidak terlalu banyak di sukai oleh para anime lovers, namun tidak sedikit pula yang menyukai genre satu ini. Gore memiliki ketertarikan tersendiri, biasanya disukai oleh orang yang menyukai mengadu nyali (berani lihat yang menjijikan).

Dampak bagi anak-anak dibawah umur

Baiklah sekarang kita langsung melihat apa dampak dari melihat anime gore/adegan sadis bagi psikologi seseorang :

Menonton film yang terlalu sadis sebaiknya dihindari apabila usia penonton masih dibawah 17 tahun. Karena sedikit banyak akan dapat mempengaruhi perkembangan mental emosional anak tersebut. Pembentukan karakter seseorang itu dipengaruhi oleh stimulus atau rangsangan dari sekitarnya. Bila terlalu banyak menonton film dengan konten kekerasan, pembunuhan, atau konten negatif lainnya, biasanya dibawah alam sadar kita akan terbentuk suatu kepribadian tertentu. Misalnya menjadi kepribadian yang paranoid atau antisosial. Atau mungkin akan timbul suatu gangguan kecemasan pada diri kita. Sehingga akan cenderung sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain disekitar kita.

Dan anak juga adalah seorang peniru ulung. Setiap saat, mata anak selalu mengamati, telinganya menyimak, dan pikirannya mencerna apa pun.

Anak dibawah umur sekitar umur dibawah 17 tahun dapat meniru hal-hal itu karna menurut nya hal itu wajar dilakukan karna dia melihat hal-hal sadis yang terdapat pada film tersebut, sering menonton adegan adegan sadis juga dapat membangkitkan jiwa pyscho/psikopat pada anak.

Seorang psikolog anak dan penulis buku Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People-Break Free, mengatakan bahwa ketika kita menonton video berkonten sadis, kita mengekspos diri sendiri untuk mengalami masalah kecemasan, depresi, stres kronis, dan insomnia.

Sering menonton adegan-adegan sadis juga menimbulkan sifat antisosial,  atau yang sering disebut dengan “sosiopat” atau “psikopat” adalah sebuah kondisi gangguan mental di mana seseorang tidak dapat merasakan empati terhadap sekitarnya dan sering dikaitkan dengan sikap manipulatif dan bertentangan dengan hukum seperti compulsive liar (berbohong terus menerus tanpa disadari), mencuri, merusak properti, dan kekerasan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk meminimalisir anak menonton adegan-adegan sadis :

  1. Mempelajari tentang jenis dan rating film yang dapat ditonton oleh anak-anak. Dengan mengetahui jenis dan rating film, maka orang tua dapat mengetahui film apa saja yang cocok atau tidak cocok untuk ditonton oleh anak sesuai usianya.
  2. Memberikan larangan tegas dan pendampingan kepada anak yang menonton film kekerasan. Tujuannya adalah agar orang tua dapat mengawasi apa yang ditonton oleh anak.
  3. Ajak anak anda melakukan aktivitas lain, seperti menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi dengan teman yang seusianya.

 

Nama : Putri Elfina Nur’Aini

Kontak WhatsApp : +62895704037283

Alamat : RT/RW 46/10 Jln. Sumbawa , Magelangan, Ganjar Asri, Metro Barat.

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top