Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah virus jenis baru yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan Hubei, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan usus pada hewan maupun manusia. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Tidak sedikit menyebab kan kematian bahkan ribuan nyawa menghilang akibat penyakit ini, karenanya virus ini sangat ditakuti dan dari itu virus ini dengan cepat dinyatakan sebagai pandemi. Bahkan pada bulan maret WHO mengumumankan bahwa Virus Corona (Virus Covid 19) ini merupakan pandemi global yang harus diselesaikan bersama-sama karena sudah meluas disetiap negara.
Dengan demikian virus corona tentunya memberikan dampak secara tidak langsung untuk perekonomian di Indonesia. Salah satunya berdampak pada ekonomi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang jelas nyata terjadi. Terlebih anjuran Social Distancing (jarak sosial) atau dikenal juga dengan upaya Lockdown (karantina wilayah) yang dikeluarkan pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap berada dirumah dan tidak berpergian keluar rumah untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Pelajar sekolahpun diliburkan agar tetap dirumah. Akibatnya UMKM terhambat dalam penjualan dan juga produksi, salah satu kegiatan yang menghilang dari rutinitas adalah tidak berbelanja ke luar rumah melalui UMKM yang ada. Karena inilah, UMKM kesulitan membayar biaya-biaya yang ada. Hal itu seperti gaji dan honor pekerja, serta biaya-biaya operasional lainnya. Hal ini berdampak buruk, karena apabila pekerja tidak bisa menghasilkan uang, mereka terpaksa pulang kampung dan tidak punya pilihan lain. Pasalnya, mereka tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk hidup di tempat perantauan. Mau tidak mau, pulang kerumah adalah hal yang harus dilakukan untuk bertahan hidup.
Tak hanya itu sektor pariwisata dan perdagangan juga mengalami penurunan yang drastis, terutama bagi para pedagang kaki lima yang sudah tidak bisa berdagang akibat diberlakukannya pembatasan sosial, dan juga transportasi online. Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang membuat UMKM masih bisa bertahan ditengah wabah Covid-19. Yang pertama, umumnya UMKM yang menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Pendapatan masyarakat yang menurun drastis tidak berpengaruh banyak terhadap permintaan barang dan jasa yang dihasilkan. UMKM malah bisa bergerak dan menyerap tenaga kerja meski jumlahnya terbatas dan dalam situasi Covid-19. Kedua, pelaku usaha UMKM umumnya memanfaatkan sumberdaya lokal, baik sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, sebagian besar kebutuhan UMKM tidak mengandalkan barang impor. Dan yang ketiga, umumnya bisnis UMKM tidak ditopang dana pinjaman dari bank, melainkan dari dana sendiri. Peran pelaku UMKM ditengah wabah untuk tetap menjaga pertumbuhan UMKM menjadi sangat penting. Saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah menahan penyebaran Covid-19. Sebab, menahan laju penyebaran Covid-19 akan berpengaruh terhadap perekonomian.
NAMA : TINIKE YULIAN
PEKERJAAN : MAHASISWI
JURUSAN : AKUNTANSI SYARIAH
ASAL UNIVERSITAS : UIN RADEN INTAN LAMPUNG
DOSEN PENGAMPU : Dr. MUHAMMAD IQBAL FASA, M.E.I
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
