ARTIKEL OPINI
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15 Maret 2020), presiden meminta agar masyarakat Indonesia bekerja , belajar dan beribadah di rumah pent. Sejak saat itu , sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan segala aktifitasnya di rumah termasuk para pelajar . Hal tersebut dapat ditinjau dari 2(dua) sudut pandang ialah :
- Memudahkan para guru untuk mengajar via online
- Dan sulitnya pelajar dalam menelaah ilmu di rumah
Belajar di rumah sangatlah sulit bagi para siswa yang memiliki keterbatasan ilmu , ditambah lagi yang tinggal di pedesaan . Tidaklah mudah bagi siswa untuk mengikuti semua kegiatan sekolah di rumah . Banyak faktor yang mempengaruhi terhambatnya proses belajar siswa/mahasiswa yang tinggal di pedesaan . Misalnya para orang tua tidak bisa mengajarkan pelajaran sekolah , tidak semua orang tua mampu menjadi guru semua mata pelajaran , tidak semua siswa memiliki Hp android atau sulitnya sinyal internet .
Banyak orang tua siswa yang mengeluh yang mengeluh perihal belajar di rumah . karena kebanyakan masyarakat dahulu tidak sekolah , ada juga yang sekolah sampai setingkat SD , SMP , dan SMA tetapi sangat jarang sekali . Dengan kata lain , para wali murid dahulu ada yang sekolah dan ada yang tidak sekolah .
Komentar salah satu masyarakat pedesaan perihal belajar di rumah “ ikut pusing jika anak saya belajar di rumah,” ujarnya Siti Romjannah , salah satu wali murid yang berada di pedesaan Pakuan Aji , Kec. Sukadana , Kab. Lampung Timur .
Keterbatasan ilmu dan kurangnya fasilitas belajar di rumah menjadi momok bagi masyarakat , baik wali murid maupun mahasiswa pedesaan . Bagi Mahasiswa hal tersulit yang dirasakan adalah tidak bisa mengikuti kuliah online disebabkan karena daerah tempat tinggal tidak ada sinyal internet . Ada juga mahasiswa yang bersusah payah mencari sinyal internet dengan cara menaiki perbukitan-perbukitan yang tinggi di desa .
“Di tempat kami daerah pedesaan Bengkulu , kalau mau cari sinyal harus naik bukit dulu baru bisa dapat sinyal ,” ujarnya Firmanto , Mahasiswa dari kampus STIT Madani D.I yogyakarta .
Berbeda dengan para Siswa / Mahasiswa yang tinggal di kota sebagian mereka senang belajar di rumah dan ada yang kesulitan belajar di rumah . Faktornya antara lain minimnya uang saku yang dimiliki orang tua untuk membeli kuota internet , dan minimnya ilmu yang dimiliki masyarakat yang tidak berpendidikan yang tinggal di kota .
Belajar di rumah saat wabah COVID-19 ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa maupun siswa . Ada beberapa pendapat dari beberapa mahasiswa yang ada di Lampung dan di Jakarta , perihal lebih baik mana antara belajar di sekolah atau belajar di rumah ? Pendapat yang pertama “ Kalau yang dicari oleh mahasiswa itu pembelajaran Akademik dapet apa di rumah ? , ujarnya Deny Setiawan Husein , Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulloh , Kota Tangerang Selatan , Banten.
Pendapat yang kedua “ (1.) Masalah biaya , pembelajaran online membutuhkan kuota yang banyak , meskipun beberapa instansi memberikan subsidi berupa kuota internet . Akan tetapi , tidak semua daerah memberikan fasilitas itu . (2) fasilitas , tidak semua pelajar / mahasiswa memiliki fasilitas Gadget android , IOS , maupun Pc , sedangkan pembelajaran daring 98 % menggunakan fasilitas tersebut . Seperti Google Meet , Zoom Cloud , Classwork , Elerning ,dan lain-lain . (3) Sinyal Internet , tidak bisa dipungkiridi kampung masih sangat banyak susah akses internet . (4) Gaptek terhadap digital , banyak anak-anak pedasaan yang masih duduk di kelas 1-4 Sd . Banyak di antara mereka yang hanya mengenal tentang : bermain Sepak Bola , Memancing , dan tidak mengenal dunia Digital . Bahkan , orang tua di pedesaan tidak mengerti bagaimana caranya mengetik di Handphone .” ujarnya Hastio Wahyu Utomo , Mahasiswa ITERA Lampung .
Pendapat yang ketiga “ Saya melihat dari beberapa siswa yang ada di daerah pedesaan saya , sistem belajar di rumah hanya di pandang sebelah mata oleh para siswa , dan siswa sangat menggampangkan tugas yang diberikan oleh guru , ” ujarnya Alma Kholis Mahasiswi Uin Raden Intan Lampung , yang berasal dari DesaPenumangan Baru , Kec.Tulang Bawang Tengah , Kab. Tulang Bawang Barat , Lampung .
Oleh karena itu , Pemerintah agar membantu mempersiapkan fasilitas belajar di rumah serta menghimbau para siswa untuk bersikap aktif dalam belajar di rumah , tidak menyia-nyiakan waktu belajarnya dengan bermain-main di rumah atau tempat liburan . Hal itu dapat mencegah penularan Pandemi Virus CORONA atau COVID-19 .
SUKADANA 16 APRIL 2020
IQBAL TAKBIRUDIN WAHID
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
