Judul Buku: Pendidikan Pancasila
Penulis Buku: M. Taufik, S.H., М.Н., Diyan Isnaeni, SH., М.Н., Dr. Mayiyadi, SH., М.Н., Prof. Dr. Drs Yaqub Cikusin, S.H., M.Si., Dr. Hj. Rahmatul Hidayati, S.H., M.H., Dr. Suratman, S.H.М.Н., Drs. H. Moh. Bakar Misbakhul Munir, M.H., H. Umar Said Sugiharto S.H., Ms Dr. H. Abdul Rokhim, S.H., M.Hum., Hayat, S.AP., M.Si., Drs. Noorhuda Muchsin, B.EM.M., Dr. Ir. Sumartono, M.P.
Penyunting : Hayat dan H. Suratman
Penerbit: Baskara Media
Tahun Terbit: Juli 2018
Tebal: Xii + 382 halaman
Pengarang : Salsabila Eka Fadia
Pendidikan pancasila merupakan buku yang didalamnya berisi materi-materi pembelajaran tentang aspek pengalamaan dan nilai pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya itu, dilema pengalaman nilai-nila pancasila juga banyak yang tidak serasi dengan kondisi dan situasinya. Namun disamping itu, semakin rendahnya kesadaran generasi bangsa akan pentingnya pengalaman nilai-nilai pancasila dalam kehidupan dikalangan pelajar dan mahasiswa. Oleh karena itu pendidikan pancasila perlu diajarkan melaluai buku ini sebagai motivasi dan support untuk meningkatkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat dan kunci dalam pencegahan terhadap ideologi-ideologi yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila yang tercantum. Serta meningkatkan pengalamaan nilai-nilai pancasila sebagai landasan utama dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Buku pendidikan pancasila ini penulis memberikan gambaran untuk memperkuat wahana pendidikan karakter Bangsa Indonesia dalam rangka menghadapi era globalisasi dan masyarakat ekonomi asean (mea) yang mampu mengantarkan mahasiswa bersikap adaptif, kompetitif serta mampu meningkatkan jati diri bangsa. Buku 328 halaman ini memuat 11 bab materi mengenai pancasila dalam kehidupan, mulai dari pengertian hingga pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada awal penulis menjelaskan bahwa rasa persatuan dan kesatuan mulai menurun antar sesama warga bangsa yang ditandai dengan adanya konflik diberbagai daerah. Dari fenomena tersebut, kiranya menjadi referensi utama untuk melakukan retrospeksi secara nasional ini merupakan jalan satu-satunya untuk memperbaiki keadaan bangsa ke depan. Baik buruknya bangsa ke depan bergantung pada kegigihan dan kesungguhan komitmen generasi saat ini untuk menemukan kembali jati diri bangsa melaluai penanamaan pancasila. Karena itu bangsa Indonesia dalam era reformasi saat ini harus bersifat rendah hati untuk memperbaiki kondisi dan nasib bangsa hendaklah didasarkan pada moralitas yang tertuang dalam pokok pikiran pancasila tersebut.
Nilai-nilai dalam sila pancasila bersumber dari nilai-nilai agama yang terkandung dalam kitab suci dan hadis Rasul dari berbagai agama yang diikuti oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu maka nila-nilai yang terkandung dalam pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama di Indonesia. Yang menjadi permasalahan ialah pelaksanaanya, apakah pelaksanaan atau pengamalan telah sesuai dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila itu sendiri. Pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran yang mendalam (filsafati) bangsa Indonesia atau manusia Indonesia, sedangkan agama adalah sumber dari Tuhan Yang Maha Esa untuk sebagai pedoman hidup umat manusia. Dalam negara yang berdasarkan pancasila , nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (nilai agama) mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan penyelenggaraan pemerintahan negara.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini mencapai kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan yang luar biasa. Pengembangan iptek tidak dapat terlepas dari situasi yang melingkupinya, artinya iptek selalu berkembang dalam suatu ruang budaya. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah . oleh karena itu, perumusan pancasila sebagai paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme. Pengertian iptek tidak bertentangan dengan nilai-niali yang terkandung dalam pancasila, asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai pancasila. Penjabaran sila-sila pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat menjadi saraa untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan iptek yang berpengaruh pada cara berpikir dan bertindaak masyarakat yang cenderung pragmatis. Artinya, penggunaan benda-benda teknologi dalam kehifupan masyarakat Indonesia dewasa ini telah menggantikan peran nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menciptakan kepribadian manusia Indonesia. Martabat manusia Indonesia sebagai subyek pembagunan tidak boleh diperalat oleh iptekk dsn harus dihindari kerusakan yang diakibatkan oleh monopoli iptek yang mengancam masalah kemanusiaan di masa depan.
Kelebihan buku pendidikan pancasila ini selain berisi tentang perkembangan pancasila juga memberikan penjelasan tentang hubungan agama dan pancasila terdapat surah Al-quran dan hadis Rasul beserta arti dan kandugannya yang banyak orang belum mengetahuai nya. Isi-isi dalam buku ini sangat menarik karena berisi perkembangan pancasila dari awal hingga pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu teknologi.
Kekurangan buku ini adalah tidak ada gambar sehingga pembaca kurang mengetahuai apa saja gambar yang terdapat dalam setiap materi dan ada beberapa penulisan kata mengalami kesalahan.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam pengembangan agar tidak merugikan umat manusia.