LAMPUNG TIMUR, Lampungmediaonline.com — Lagi dunia pendidikan tercoreng oleh dugaaan penganiayaan pengurus pondok pesantren kepada santri. orangtua santri melapor dan meminta bantuan ke salah satu lembaga perlindungan anak di Lampung Timur, Selasa 17/09/2019
Menurut orang tua korban Supiyah (50) anaknya WS (14) di aniaya oleh pengurus pondok lantaran di anggap melanggar peraturan yang ada di pesantren.
” anak saya di minta menunjukkan siapa saja yang merokok, tapi anak saya tidak mau mengaku karena memang tidak tau dan dia sendiri sudah tidak merokok lagi, namun para pengurus tidak percaya dan memukul anak saya di bagian bibir dan muka” ujarnya.
Supiyah mengatakan, perlakuan pengurus kepada anaknya bukan kali pertama, namun sudah sering bahkan anaknya pernah meminta agar dipindahkan dari pondok karena tidak tahan sering di pukul oleh pengurusnya.
Saat ditemui Fuad Hakim salah satu pengurus pondok pesantren DN di Desa Braja Harjosari Kecamatan Braja Selebah Lampung Timur mengaku bahwa tindakan yang dilakukan oleh pengurus bukan penganiayaan melainkan sebuah pembinaan terhadap santri / murid yang ada dilingkungan pesantren.
” yang di lakukan adalah sebuah pembinaan terhadap santri yang melakukan pelanggaran di lingkungan pesantren bukan penganiayaan” ungkap Fuad .
Dijelaskan oleh Fuad bahwa WS telah melakukan pelanggaran yakni merokok di lingkungan pondok, saat di tanya WS tidak mengaku lalu salah satu pengurus meremas mulutnya sebagai pembinaan.
” waktu di tanya WS ini tidak mengaku padahal salah satu pengurus mengetahui bahwasanya dia merokok bersama beberapa santri lainnya, kemudian salah satu pengurus meremas mulutnya sebagai hukuman pembinaan” tambah dia. (edi)
