Bandar Lampung, www.lampungmediaonline.com – Gubernur Muhammad Ridho Ficardo meminta Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rachman merevitalisasi fungsinya sebagai hutan pendidikan. Hal itu bisa ditempuh dengan menjalin kerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Biodiversitas Tropika Universitas Lampung yang selama ini banyak melakukan penelitian di kawasan hutan tersebut. “Fokus kerjasama kita dengan Unila, sesuai arahan Gubernur meningkatkan manfaat dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan baik mahasiswa dan dosen,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Syaiful Bachri, Senin (15/1/2018).
Syaiful Bachri menambahkan konsep hutan pendidikan di Tahura merupakan bagian dari kerjasama perlu direvitalisasi. Hal ini sejalan dengan perubahan peraturan terkait pengelolaan kawasan konservasi Tahura.
” Tahura merupakan salah satu hutan pelestarian alam, memiliki tujuan koleksi tumbuhan dan satwa alami atau buatan, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi,” ujar Syaiful. Oleh sebab itu, ujar Kadis Kehutanan ini, publikasi dan desiminasi hasil-hasil penelitian perlu lebih ditingkatkan lagi. ”
Berbagai pihak yang turut bekerjasama dalam upaya pelestarian sumber daya hutan, menjadi dukungan dalam mewujudkan Lampung Maju dan Sejahtera,” katanya. Puslitbang Biodiversitas Tropika Unila sendiri mendukung penguatan fungsi Tahura sebagai hutan pendidikan. Hal itu juga menjadi salah satu kesimpulan dalam Ekspose Puslitbang Biodiversitas Tropika.
Sejak berdirinya Puslitbang Biodiversitas Tropika Tahun 2016 telah melakukan beberapa penelitian di Tahura. “Sebagian di antaranya telah dipublikasikan dalam jurnal dan buku yang diterbitkan oleh Unila bersama penerbit Plantaxia Yogyakarta,” ujar Bainah Sari Dewi Kepala Puslitbang Biodiversitas Tropika Unila. (Hum)