DP3A Lampura Galakkan Program Unggulan THREE AND

Lampung Utara, www.lampungmediaonline.com – Akhir-akhir ini semakin maraknya pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di kabupaten Lampung Utara (Lampura) membuat keprihatinan tersendiri oleh sebagian besar kalangan. Fenomena terjadinya dua kasus di atas diibaratkan seperti fenomena gunung es.  Oleh karenanya perlu peran serta seluruh elemen yang ada agar bisa menekan terjadinya kasus tersebut.

Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A) kabupaten Lampura, mengklaim banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur dan KDRT dilatar belakangi oleh kondisi lingkungan dan keadaan ekonomi masyarakat. ” Ada 41 kasus anak yang terbagi dalam pelecehan seksual dan KDRT dan semuanya disebabkan oleh faktor lingkungan dan ekonomi,” ujar Sundari, Kabid perlindungan perempuan dan anak DP3A di ruang kerjanya.Selasa (21/11).

Ditahun 2017 ini perkara yang ditangani DP3A selain 41 kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak adalah kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 31 kasus. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yakni 34 kasus  yang berkaitan dengan anak dan 19 kasus terkait perempuan. Tentunya kata Sundari, perlu peran aktif masyarakat untuk bersama-sama bersinergi dengan pemerintah agar melakukan pencegahan terjadinya KDRT dan pelecehan anak. ” Kita juga menggalakkan program Three And, yakni akhiri kekerasan terhadap anak,  akhiri perdagangan orang dan akhiri kesenjangan sosial ekonomi,” ujar dia.

Prihal apa saja yang dilakukan dinasnya untuk mencegah dan menangani kasus-kasus yang terjadi. Sundari mengatakan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana akibat dan hukuman dari KDRT dan pelecehan seksual terhadap anak. ” Kita turun lakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk korban kita juga lakukan pendampingan psikologis agar korban lepas dari trouma dan kembali sehat seperti sediakala,” pungkasnya seraya berharap agar hukuman berat dijatuhkan bagi para pelaku kekerasan dan pelecehan (Khoiril)

Print Berita