Tuntut Pertanggung Jawaban Zainudin, Pendemo Duduki Kantor Bupati Lamsel Hingga Larut Malam

Lampung Selatan,www.lampungmediaonline.com – Peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), yang digelar di Lapangan Ciptakarya,  Kalianda, Minggu (22/10/17), membuah masalah.

Pasalnya, dalam membuka acara tersebut, pidato  Bupati setempat DR. H. Zainudin Hasan, M. Hum dianggap melecehkan pimpinan umum PBNU.

Berdasar hal itu, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor bupati Lamsel, Senin (23/10/17).

Pendemonstran menuntut, Zainudin harus meminta maaf dan mempertanggungjawabkan pernyataannya yang telah melecehkan pimpinan PBNU di tengah-tengah pengunjuk rasa.

“Karena kami kesal. Miris dan kecewa Bupati Lamsel kemarin, dalam sambutannya menyampaikan hal yang tidak pantas diungkapkan seorang pimpinan daerah,” Pekik koorlap aksi, Een Riansyah diatas mobil komando aksi.

Ia juga menegaskan, sikap bupati Lamsel sangat mengherankan, apalagi sampai menuduh seorang Said Aqil Siraj tanpa dasar.

“Dia memberikan tuduhan-tuduhan yang tak berdasar. Ngomongin orang berjenggot, memang kenapa kalo orang berjenggot. Kami nyatakan pidatonya sangat melukai hati kami,” tukasnya.

Berdasarkan pantauan,  aksi yang dimulai sejak sekitar pukul 14.00 wib hingga malam hari masih menduduki kantor Bupati Lamsel.

Mereka menegaskan,  aksi itu akan terus di gelar hingga Zainudin hadir di tengah – tengah demonstran. Meski, hingga beberapa hari sekalipun, mereka bakal tetap menduduki Kantor Setdakab itu.

“Bisa jadi berhari-hari kami akan duduki kantor ini. Hingga semua tuntutan terpenuhi.” Kata M. Marwan Supriyadi, salah satu pendemo.

Ditambah lagi,  masa aksi mulai berdatangan menyusul. Sekitar pukul 19.15 wib, puluhan mahasiswa PMII dari UIN Raden Intan dan UNILA tiba dengan menggunakan bus.

“Sedang dalam perjalanan, Lampung Timur, Tanggamus, Metro, Lampung Utara dan Pringsewu. Dipastikan mereka tiba malam ini.” Tambah Marwan. (Doy/sior)

Print Berita