Pringsewu.www.lampungmediaonline.com. – Peringatan Hari Olahraga Nasional ke-34 tingkat Kabupaten Pringsewu tahun 2017 berlangsung meriah. Acara yang dipusatkan di lapangan Pendopo Kabupaten Pringsewu, Jumat (22/9) dihadiri bupati Pringsewu Hi.Sujadi dan wakil bupati DR.Hi.Fauzi, ketua DPRD Hi.Ilyasa, komandan Kodim 0424 Letkol HS.Harahap, wakapolres, sekretaris daerah Kabupaten Pringsewu Budiman, ketua dan wakil ketua TP PKK Ny.Hj.Nurrohmah Sujadi dan Ny.Hj.Rita Fauzi, ketua DWP Ny.Nurhayati Budiman, para asisten dan staf ahli bupati, kepala OPD Pringsewu, anggota DPRD, anggota kepolisian dan TNI, para aparatur sipil negara, ketua KONI Pringsewu Hi.Mochammad Ali Khan, anggota komunitas dan klub senam aerobik, komunitas dan klub sepeda, serta masyarakat umum lainnya.
Peringatan Haornas ke-34 ini juga dirangkaikan dengan HUT Korem 043 Garuda Hitam yang ke-70. Berbagai kegiatan yang digelar dalam rangka dua peringatan tersebut yakni gowes keliling kota Pringsewu yang diikuti jajaran pemkab, DPRD dan muspida beserta beberapa klub dan komunitas sepeda, apel, dan senam bersama. Berbagai hadiah doorprize juga disediakan oleh pihak panitia bagi para peserta yang beruntung.
Bupati Pringsewu Hi.Sujadi membacakan sambutan tertulis menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi mengatakan olahraga telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Menindaklanjuti lnpres No.1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Kemenpora telah secara resmi meluncurkan gerakan ‘Ayo Olahraga”. “Dalam program tersebut, kami harapkan semua komponen bangsa untuk bahu membahu menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, baik pelajar, mahasiswa, pekerja dan karyawan untuk hidup aktif utamanya melalui olahraga secara rutin dan teratur, apapun olahraganya,” harapnya.
Menpora melalui bupati Pringsewu juga mengungkapkan ada 3 kegiatan utama yang telah difasilitasi pihaknya pada tahun 2017 ini, yaitu gowes pesona nusantara, gala desa, dan liga sepakbola pelajar berjenjang, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat agar mau bergerak, terbiasa melakukan aktivitas fisik sehingga menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. “Budaya olahraga tak dapat tumbuh secara instan, tetapi harus melalui proses yang berjenjang dan berkelanjutan, dimulai dari lingkungan terkecil, sampai ke komunitas masyarakat yang lebih besar,” ujarnya. (mega/sior)