Metro, www.lampungmediaonline.com– Sejumlah petani di Kota Metro tengah dilanda kegalauan. Itu menyusul pasca ratusan hektar tanaman padi gadu (MT -2) yang diterapkan ditiga Kecamatan di Kota Metro rusak dan mati. Dugaan matinya tanaman padi tersebut akibat diserang hama wereng coklat.
Bambang (45) petani di Metro Utara mengatakan, populasi hama wereng ini menyerang tanaman padi sejak berusia 40 hari. Pada saat dipupuk subur-suburnya itu hama mulai menyerang batang padi. Beberapa cara pengendalian sudah dilakukan dengan menyemprot racun pestisida.
Hama wereng yang bersarang dibatang padi tidak mati. Malah keesokan harinya tanaman padi berubah warna menjadi coklat layu, kering dan mati.
“Hampir setiap hari dilakukan penyemptotan, namun hama tetap menyerang. Modal yang dikeluarkan sudah banyak untuk pengendalian saja, jadi saya dan para petani diamparan sawah ini mengalami kerugian puluhan juta. Akibat tanaman padi deiserang hama wereng,”ungkapnya, Minggu (9/7).
Sementara itu, Edy Triono, SP selaku POPT (Pengendali Organisme Pengnggu Tumbuhan) BPTPH Provinsi Lampung yang bertugas di Kota Metro, menyatakan dirinya bersama tim Dinas pertanian setempat, sudah melaksanakan gerakan pengendaliaan masal (Gerdal) bersama petani. Mulai dari awal Juni sampai 20 Juli lalu dibeberapa titik areal sawah.
Namun lagi-lagi. Populasi hama wereng sangat banyak, susah dikendalikan. Akibat suhu cuaca berganti-ganti panas dan hujan mengakibatkan hama menjadi kebal, dan tidak mempan dengan obat pestisida.
“Berbagai upaya telah dilakuakan untuk melakukan pengendalian. Namun sia-sia tidak membuahkan hasil. Sebab tidak hanya hama wereng yang menyerang. Hama-hama lain juga ikut menyerang sehingga menyebabkan kompliasi dan mengakibatkan tanaman padi layu dan kreing,”cerusnya.
Terpisah , Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Metro, Lusia Parijem, SP, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Wiji, SP membenarkan, bahwa sebagaian tanaman padi MT -2 terserang hama wereng.
“Jumlahnya belum pasti, yang jelas data sementara dari berbagai penyuluh yang sudah dihimpun baik skala ringan dan berat ada 300 hektar dari luas tanam 1.430 Hektar,”pungkasnya.(rud)
