Tanggamus, www.lampungmediaonline.com – Miris,mungkin itulah kalimat yang pas untuk mengungkapkan keadaan Pekon Banjar negoro Kecamatan Wonosobo.
Pekon yang dikenal sebagai desa percontohan,baik dalam hal kerapian desa maupun dari segi kekeluargaan dalam bermasyarakat,kini telah menjadi langganan banjir.
Ya,banjir seakan sudah menjadi aktifitas rutin bagi masyarakat setempat.Setiap musim hujan tiba,maka dapat dipastikan banjir pasti menyambangi Pekon tersebut.
Bahkan,tidak tanggung-tanggung dalam 1 tahun terakhir,pekon banjarnegoro bisa terendam banjir sebanyak 10 kali.Seperti yang terjadi baru-baru ini, tepatnya pada Januari lalu,giliran dusun 3 di Pekon tersebut yang terendam banjir,meski tidak parah namun cukup membuat warga kerepotan.
“Benar, pekon kita ini memang sudah menjadi langganan banjir, dalam 1 tahun banjir bisa datang 10 kali”, kata Suharyono,Kepala pekon Banjar Negara, selasa.(23/5).
Diterangkannya,penyebab banjir bukan semata-mata akibat musim penghujan,melainkan kiriman dari luapan sungai semaka.”Ya,karna pekon kita ini berdiri di bantaran sungai semaka, jadi kalo debit air sungai semaka naik kita jadi kebagian,”ungkap Suharyono.
Dijelaskan Suharyono,sebagai upaya pencegahan,pihaknya telah menemukan cara untuk menanggulangi datangnya banjir,yakni dengan membuat tanggul disepanjang bantaran sungai semaka.
Meski diakui dia,untuk merealisasikannya menggunakan dana yang tidak sedikit,namun dia optimis dengan rencana tersebut.”Ya,untuk mencegah masuknya luapan air semaka, kita harus membuat tanggul di sepanjang sungai.Namun agar banjirnya cepat surut kita juga sudah ada aliran drenase yang berfungsi untuk membuang air yang membanjiri desa,”terangnya.
Masih dilanjutkannya,ternyata bukan hanya wilayahnya yang kerap dilanda banjir,namun terdapat beberapa Pekon lainnya yang menghadapi keadaan serupa.Seolah tidak putus harapan,pihaknya tetap menggantungkan asa untuk meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tanggamus agar secepatnya memberikan bantuan agar keadaan tersebut tidak terulang kembali.
“Saya paham di Kabupaten Tanggamus ini yang namanya banjir tidak hanya terjadi di Pekon Banjarnegara dan Kecamatan Wonosobo,tapi juga terjadi ditempat lainnya.Harapan saya semoga di tahun ini apa yang telah di janjikan bisa terealisasikan,karena pada bulan oktober tahun 2016 lalu sudah ada tim survey dari provinsi yang datang, tapi sampai kini belum ada kepastian dan kepada Pemkab Tanggamus kami minta agar juga dapat membantu keadaan Pekon kami,”pungkasnya.(man)