Kadis Koperindag Pringsewu Terkesan Menghidari Wartawan

Pringsewu, www.lampungmediaonline.com –  Kepala Dinas Koperasi,  Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Pringsewu Maryati saat di komfirmasi terkait adanya pembangunan pasar pagelaran yang di duga tidak sesuai spek dan adanya tender kurung (persekongkolan untuk memenangkan tender proyek) di dinas koperindag selalu menghilang atau tidak tetap waktu kerjanya. Hal tersebut terlihat dari ruang kantor kepala dinas, selalu kosong pada saat wartawan lampung media, saat berkonfirmasi ke dinas koperindag kabupaten pringsewu.

Hal ini ditegaskan seorang Kepala Bidang (Kabid) perdagangan dinas koperindag, Nurdin mengatakan bahwa bu kadis, lagi tidak ada di kantor lagi keluar.

”bu kadis lagi keluar mas, terkait adanya proyek tender kurung dan bagunan pasar pagelaran, saya tidak tau persisnya sebab saya masih baru menjadi kabid perdagangan kalau lebih jelasnya konfirmasi ke bu kadis saja”kata Nurdin kabit perdagangan, kamis(19/1).

Di tempat berbeda kami konfirmasi dengan kabag perencanaan dinas koperindag, Reka membenarkan bahwa selama ini kepala dinas koprindang jarang di kantor.

“bu kadis lagi ada acara di luar mas jarang di kantor , kalau memang ada pesen entar saya sampaikan ke bu kadis, kalau terkait permasalahan pasar pagelaran dan tender kurung silahkan konfirmasi saja ke bu kadis entar saya sampaikan ke bu kadis kapan ada waktu, bisa ketemu dengan media”kata Reka kabag perencanaan dinas koperindag.

Diberitakan sebelumnya Pembangunan dua blok los toko Pasar Pagelaran di Kabupaten Pringsewu, yang dibangun oleh dua satuan kerja (satker) yang berbeda, yakni Dinas Pekerjaan Umum dengan anggaran Rp 4 milyar sumber dana dari APBD tahun 2016 kabupaten pringsewu dan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan kabupaten pringsewu dengan anggaran Rp 5,6 milyar sumber dana dari APBN tahun 2016 diduga tidak sesuai spek.

Anggota LSM topan RI Kabupaten Pringsewu, Jumadi mengatakan dalam pengerjaan bangunan Pasar Pagelaran tersebut, banyak yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan rencana anggaran biaya yang sudah tertuang dalam perencanaan awal pembangunan.

Seperti terlihat dari bagunan dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan Rp 5,6 milyar namun los toko yang di bagun lebih sedikit di duga hanya 80 los toko, bahkan ada sebagian tanah warga yang terpakai untuk pembagunan pasar, namun lain hal nya dengan bagunan dinas pekerjaan umum dengan anggaran Rp 4 milyar namun bangunan los pasar nya lebih banyak di duga 96 los toko, hal tersebut terkesan dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan di duga ada mark’up anggaran.

“perencanaan pembangunan harus matang dan jelas , kenapa dinas pekerjaan umum bisa membangun 96 lokal los toko dengan anggaran  Rp 4 milyar dan sedangkan dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan hanya membagun 80 lokal los toko dengan anggaran Rp 5,6 milyar, sudah jelas ini menjadi tanda tanya publik, terkesan ada indikasi syarat permainan dan perencanaan anggaran yang nggak jelas”kata jumadi anggota LSM topan RI,selasa(17/1).

Bahkan lanjut jumadi, mengatakan pembagunan pasar dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan bukan perencanaan nya saja yang kurang matang tetapi  adanya indikasi tender kurung.

“Bukan perencanaan nya saja yang ngak bagus, tetapi adanya indikasi tender kurung pasalnya seperti pengadaan sarana dan perasaan pasar adiluwih dengan anggaran Rp 727 juta rekanan CV. Global Nusantara, pengadaan sarana dan prasarana pasar sukoharjo dengan anggaran Rp 727 juta rekanan CV.putra sanjaya  dan pembangunan pasar pagelaran (pasar rakyat tipe B) dengan anggaran Rp 5,68 milyar rekanan PT. Citra kurnia wawai  , itu satu pemborongnya namun dengan nama perusahaan yang berbeda modusnya sewa perusahaan ,pastinya ada persekongkolan untuk memenangkan tender berbau setoran, sudah jelas ranahnya korupsi pastinya kami akan melaporkan permasalahan tersebut ke kejaksaan”tegas jumadi Anggota LSM topan RI kabupaten pringsewu.(fakih)

Print Berita