Penyelewengan dana Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat Pedesaan (PAMSIMAS) adalah tindakan yang tidak sah dan merugikan, di mana dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi di desa, disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tindakan ini bisa berupa pemborosan, penggelapan, atau penyalahgunaan lainnya yang merugikan masyarakat yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama program.
.
Berat dugaan uang dari hasil penarikan dari masyarakat yang menggunakan jasa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tersebut, diselewengkan oleh pengurus, pasalnya waktu rapat anggota diminta untuk transparan dan secara rinci untuk menyampaikan hasil dari penarikan tersebut pengurus berdalih mau direkap dulu.
.
Nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan kepada media, pihak pengurus Pamsimas tidak mau menunjukan hasil laporan dari pendapatan Pamsimas didesa Adi Mulyo khususnya blok A selama berjalanya kegiatan penyaluran air bersih kewarga yang membutuhkannya, yang sudah berjalan selama empat tahun.
.
Saat dikonfirmasi dikediaman Wito, selaku ketua selasa (13/5/2025) oleh Lampung media terkait masalah laporan keuangan dan hasil rapat berita acara pengurus Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tidak mau menunjukan, dengan alasan harus diadakan rapat dulu, terang bendahara Pamsimas Desa Adi Mulyo, kec Panca Jaya, kab Mesuji Afnan sebagai bendahar
.
Sementara banyak masyarakat yang mengeluhkan kinerja dari pengurus yang selama ini tidak pernah transparan atau mengadakan pertemuan atau rapat kepada anggota masyarakat yang menggunakan jasa air bersih tersebut, bahkan masyarakat meminta untuk memberikan kas untuk masjid, dikatakan oleh pengurus itu tidak perlu bukan hak masjid, padahal keberadaan Pamsimas sendiri berada dihalaman masjid.
.
Ketua Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) wito saat ditanya, tidak tahu banyak soal keuangan karena di percayakan dengan bendahara, dalihnya
(Hr)
.
