Waspada..!!!! Penipuan Melalui Hendpon Marak Terjadi Di Tanggamus

Tanggamus, lampungmediaonline.com – Kecanggihan dunia teknologi ternyata banyak dimanfaatkan oleh oknum kriminal untuk meraup keuntungan dengan cara-cara yang tidak halal. Seperti halnya dengan melakukan penipuan yang memanfaatkan jaringan nirkabel, seperti telpon genggam dan jaringan internet lainnya dengan mengatasnamakan saudara atau kerabat yang mengalami kekesusahan atau dengan modus undian.

Bahkan tak ayal, pelaku kejahatan dunia maya atau yang lebih dikenal dengan sebutan cyber crime itu juga menggunakan magis untuk memperdaya korbannya. Percaya atau tidak, tapi hal itu benar-benar tak terjadi. Seperti yang baru-baru ini terjadi menimpa seorang ibu rumah tangga bernama Sapriah (50) warga Kelurahan Baros, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus.

Yang harus merelakan uangnya senilai Rp800 ribu dalam bentuk pulsa elektrik, raib di tipu pelaku cyber crime. Dirinya menuturkan, awalnya dirinya mendapatkan sebuah Short Massage Service (SMS) yang dikirim keponsel miliknya dengan mengataskan nama adiknya yang tinggal di Kalimantan. Dalam pesan singkat tersebut, menggambarkan sang adik tengah mengalami kesulitan dan terbelit masalah hukum. Lantas meminta bantuan untuk mengirimkan sejumlah uang, namun berupa nominal pulsa senilai Rp200 ribu. “Awalnya saya tidak percaya, namun penasaran saya telp lah. Karena memang nama yang disebutkan oleh pelaku itu benar nama adik saya yang berada di Kalimantan. Setelah saya telp, diangkat lantas saya menanyakan semua prihal tentang keluarga kami. Dan anehnya dia bisa tahu semua nama keluarga saya. Nah itu lah yang membuat saya percaya, dan saya mengirimkan pulsa lah Rp200 ribu,” ujar Piol sapaan akrbanya, yang juga berprofesi sebagai pedagang.

Namun, tidak hanya satu kali saja. Pelaku meminta bantuan secara continue kepada korban. Dan anehnya korban menurut saja tanpa ada sedikit pemikiran untuk mencari tahu kembali atau menanyakan kepada keluarga yang lain, perihal permasalahan yang menimpa salah satu anggota keluarga yang berada di Kalimantan. Dan diakuinya, saat diminta untuk kembali mengirimkan pulsa dengan nominal yang sama, korban langsung spontan mengirimkan seperti tidak sadar. “Ya begitu diminta lagi, ya saya kirim lagi. Sadar gak sadar sih ngirimnya. Tapi ya dalam pikiran saya waktu ngirim itu, namanya untuk adik , ya udah saya kirim aja gitu. Dan itu minta terus menerus. Nah pada saat sudah mencapai Rp800 ribu, dan hendak mengirimkan untuk yang kelima kalinya dengan jumlah yang sama. Barulah saya seakan tersadar dan menelpon kesaudara yang lain, dan ternyata adik saya yang di Kalimantan dalam keadaan baik-baik saja. Wah, saya langsung lemas, ternyata saya kena tipu mas,” paparnya.

Ia menambahkan, sebelum kejadian yang menimpanya ini. Ada juga berupa undian mendapatkan sebuah mobil dan uang tunai dengan menyetorkan nomor rekening miliknya (Sapriah), akan tetapi informasi undian itu tidak di gubrisnya.”Yabaru ini juga sih saya kena tipu. Dan pastinya ini saya jadikan pelajaran berharga, kalau terima informasi yang sama dengan kemarin, saya gak langsung percaya dan berusaha tetap untuk mencari tahu melalui keluarga lainnya,” ucapnya.(man)

Print Berita