Waykanan,lampungmediaonline.com-Bupati Way Kanan, H.Raden Adipati Surya melantik dan pengambil sumpah 116 Kepala Kampung pemenang hasil pemilihan Kepala Kampung serentak Se- Kabupaten Way Kanan.
Pelantikan di gelar di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Setempat, Kamis (06/07/2023).
Hadir dalam pelantikan, Forkopimda,Sekda Kabupaten,Kapolres,Dandim 0427/WK, Kejari,Camat Se-Way dan para tamu yang sudah ditentukan.
Dalam pidatonya Bupati menekankan kepada para kepala Kampung yang baru dilantik agar dapat menjalankan roda pemerintahan dalam rangka pencapaian tujuan yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
“Mulai hari ini, saudara-saudara resmi menjadi bagian dari aparat penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Way Kanan yang bersama-sama dengan pemerintah kecamatan maupun pemerintah kabupaten ditugaskan untuk melaksanakan amanah dari masyarakat,” tegas Bupati.
Kepala Kampung merupakan kepala pemerintahan pada tingkat Kampung (desa) yang bertanggung jawab kepada bupati melalui camat yang bertugas untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan kampung, melaksanakan pembangunan kampung, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan pembangunan kampung, nantinya akan didukung dana besar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Desa maupun dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Alokasi Dana Desa (ADD), dan bagian dari hasil pajak dan retribusi Daerah.
“Sebagai pengguna anggaran, Kepala Kampung di beri kewenangan dan tanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan pembangunan kampung yang berorientasi pada upaya memajukan kampung dan perekonomian masyarakat kampung ,” ucap Adipati.
Bupati juga berpesan bahwa kepala kampung harus melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik untuk dapat melakukan percepatan pembangunan di kampung, dengan tetap melibatkan para stakeholder utama di kampung, sehingga meskipun telah di berikan dukungan dana besar namun pembangunan melalui keswadayaan dengan mengedepankan nilai-nilai kegotong-royongan masyarakat sebagai bagian dari keistimewaan kampung dapat tetap terjaga. (hdi)