Bandarlampung,www.lampungmediaonline.com-Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla mendukung percepatan pembangunan Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari dari 20 tahun menjadi 10 tahun. Dalam 10 tahun ke depan Itera ditargetkan menampung 35 ribu mahasiswa dengan 140 program studi.
“Pembangunan Itera harus tetap dipercepat. Bagaimana mempercepat pembangunannya dengan paket yang lebih baik, melalui APBN dan kerja sama dengan pihak lain,” kata Yusuf Kalla saat orasi ilmiah bertema Pembangunan mahasiswa berkarakter sebagai bagian dari model mental di perguruan tinggi pada sidang terbuka Dies Natalis ke-3 di Kampus Itera, Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Jumat (6/10/2017).
Pada kesempatan tersebut Wapres didampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan menandatangi prasasti peresmian Gedung A, Embung C, Gedung C, dan Gedung E. Pemerintah menetapkan rencana induk percepatan Itera tiga tahap dan difokuskan pada pemberdayaan sarana dan prasarana fisik dengan total kebutahan senilai Rp3,72 triliun. Menurut Wapres, Itera hendaknya fokus ke sains dan teknlogi. Selain itu, harus menjadi kampus teknologi yang melihat jauh ke depan dan menciptakan mahasiswa kreatif dan inovatif yang peka akan kemajuan dan perkembangan dunia.
“Saya bersyukur karena Itera fokus pada sains dan teknologi untuk menciptakan inovasi bagi kemajuan bangsa. Teknologi selalu menbawa perubahan pada kehidupan. Untuk memajukan bangsa paling pokok bagaimana memliki nilai tambah yang berkaitan dengan inovasi dan teknologi. Kita memiliki potensi yang besar untuk maju,” kata Wapres.
Menurut Wapres, sebagai kebanggaan masyarakat Lampung Itera dapat membawa kemajuan dan perubahan bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, tidak semua daerah diberi kesempatan mendirikan kampus yang masuk program nasional. “Ini merupakan kehormatan bagi Lampung,” kata Jusuf Kalla.
Ke depan, Itera terus dilengkapi sarana dan prasarana moderen, agar mahasiswa berpacu terus maju. “Jangan selalu melihat ke belakang, masa lalu adalah sebagai pembelajaran. Itulah yang membedakan antara museum dan universitas. Jika museum untuk melihat masa lalu, universitas adalah untuk melihat masa depan,” kata Jusuf Kalla.
Saat memberi kata sambutan, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan Lampung merupakan provinsi yang unggul dan berdaya saing dengan meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu langkah kongkret yang dilakukan Pemprov Lampung yakni menyediakan lahan sekitar 270 hektare untuk pembangunan Itera. “Ke depan diharapkan Itera mampu bersaing bersama kampus pembina yakni Institut Teknologi Bandung (ITB),” kata Gubernur.
Selain itu, Pemprov Lampung juga menyiapkan lahan sekitar 100 hektare untuk kampus tambahan Universitas Lampung di sekitar Itera. Kemudian, menyiapkan lahan tambahan sekitar 50 hektare untuk Universitas Islam Negeri Radin Intan II. “Walaupun dengan kemampuan APBD yang tidak besar, rasanya tudak mudah lebih jauh membantu pembangunan universitas. Namun kami terus berusaha menyiapkan lahan dan fasilitas infrastrukur pendukung lainnya,” kata Gubernur Ridho.
Menurut Gubernur, Lampung siap mengambil alih tongkat estafet, mengingat Pulau Jawa cukup jenuh dan padat. “Semoga dengan disetujuinya masterplan percepatan pembangunan Itera selama 10 tahun, Itera bisa membantu ITB dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) dalam mempersiapkan SDM unggul,” kata Ridho.
Gubernur menambahkan sejak diresmikan pada 2014, Itera menjadi magnet baru di Lampung yang menarik minat mahasiswa dari berbagai provinsi. Hal ini terlihat dari jumlah mahasiswa baru yang meningkat signifikan setiap tahunnya.
Hal senanda disampaikan Rektor Itera Ofyar Z. Tamin. Dia berharap Itera mampu memenuhi SDM yang menguasai teknologi dan menbawa kemajuan Indonesia. Dia bersyukur berkat usaha Gubernur Lampung, pembangunan Itera yang ditargetkan 20 tahun menjadi 10 tahun.
Saat ini, Itera segera merampungkan Itera Astonomical Observatory atau teropong bintang. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL). Proyek ini rencanakan Adi Yasa Mahatma atas jasa dan sumbangsih luar biasa bagi pengembangan dan pembangunan Itera. Selain itu, Itera memberikan Penghargaan Itera Adi Karsa Utama untuk Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri Perencanaan Pembangunan NasnonaI/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro. (lis/sior)