Geliat Lambar

10 November 2016 Mari Kita Satukan Langkah Untuk Negeri

Lampung Barat, www.lampungmediaonline.com – Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih Memperingiti Hari Pahlawan Tingkat Kabupaten Lampung Barat Tahun 2016 di Lapangan Pemda kabupaten lambar Kamis 10/11. Hadir dalam upacara tersebut Bupati Lampung barat Drs. Mukhlie Basri, wakil Bupati Lambar Drs. Makmur Azhari,ketua DPRD kabupaten Lampung Barat, Edi novial S.Kom, Sekdakab Lambar  Nirlan SH, Asisten Bupati, staf ahli bupati, anggota DPRD , Anggota Forkompinda, kepala SKPD, Ketua tim penggerak PKK , Dharmawanita dan peserta upacara dari PNS, TNI,POLRI,dan  pelajar, bertindak sebagai inspektur upacara dari Dandim 0422 Kab Lambar Letkol. INF. Iskandar M.Hut.

Dalam sambutan Menteri Sosial RI Khofifah Indra Parawansa yang di bacakan oleh Insfektur Upacara Letkol. INF. Iskandar menyampaikan Setiap Tanggal 10 November,  bangsa indonesia memperingati hari pahlawan sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa dengan kepahlawanan dalam 1945″ peringatan tersebut didasarkan peristiwa”pertempuran 10 november di surabaya. Sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan indonesia dengan asing proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.  dengan memakan korban yang sangat besar.

Peristiwa tersebut memberi k pelajaran bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah”politik ketakutan”.melainkan”politik ilarapan”,bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada tidak akan menyurutkan semangat perjuangan pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan juga menunjukkan betapa spirit perjuangan dan mental karakter  kepahlawanan memiliki daya hidup yang luar biasa dalam menghadapi berbagai rintangan dan penderitaan. Peringatan Hari Pahlawan harus mampu menggali apinya bukan abunya dengan meminjam ungkapan bung karno semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berkorban berjuang mati matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan prihadi.

Kemudian sejalan dengan orientasi trisakti tersebut, pemerintahan presiden jokowi dan wakil presiden h.m. jusuf kalla hadir dengan menawarkan visi transformatif: “terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.”dalam kerangka mewujudkan visi tersebut terah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut nawa cita. kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. pada ketiga ranah tersebut, pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara aksereratif, berlandaskan prinsip-prinsip pancasila dan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. Ranah politik. pada ketiga ranah tersebut, pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara aksereratif, berlandaskan prinsip-prinsip pancasila dan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.

“Dalam amanat presiden pada ulang tahun proklamasi kemerdekaan indonesia, 17 agustus 1956, setahun setelah pemilihan umum pertama tahun 1955, bung karno menjelaskan tiga fase revolusi bangsa. dua fase telah dilalui dengan berhasil, dan satu fase lagi menghadang sebagai tantangan. indonesia telah melewati “taraf physical revolution” dan “taraf survival”. lantas bung karno tandaskan, “sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya: investment of human skill, material investment, dan mental investment.””, jelasnya.

Selanjutnya dalam gerakan revolusi mental diharapkan bisa mendorong gerakan hidup baru, dalam bentuk, perombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan. peningkatan dan pembangunan cara berfikir, cara kerja, dan cara hidup yang baik.singkat kata, gerakan hidup baru adalah gerakan revolusi mental “untuk menggembleng manusia indonesia ini menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali. berjiwa api yang menyala-nyala.” itulah jiwa patriotisme progresif yang harus kita kobarkan dalam menghadapi tantangan dan persoalan pembangunan hari ini.

Lebih jauh disampaikanya juga bahwa tantangan dan persoalan yang kita hadapi saat ini memang berat. akan tetapi, kita tidak boleh putus pengharapan. para pahlawan kusuma bangsa mengajarkan pada kita arti penting perjuangan, ketabahan dan harapan. bahwa barang siapa yang ingin memiliki mutiara harus kuat menahan nafas, dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya.

“Melalui momentum peringatan hari pahlawan 10 november 2016 yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, kita dapat mengambil makna yang terkandung di dalamnya dengan meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada kita semua seperti: taqwa kepada tuhan yme, pantang menyerah, jujur dan adil, percaya kepada kemampuan sendiri serta kerja keras untuk membangun indonesia yang sejahtera sebagaimana cita-cita para pahlawan bangsa.”, ungkapnya.

“ Mari kita satukan tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu-membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka saya yakin bangsa indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda, dan dapat menjadi bangsa “pemenang” mampu bersaing dengan negara dan bangsa lain. hal ini sejalan dengan tema hari pahlawan 2016 yaitu: “satukan langkah untuk negeri”.”, Ujarnya.

selain itu melalui peringatan hari pahlawan 2016 sebagai bangsa yang besar, bangsa yang harus menghargai jasa para pahlawannya, peringatan hari pahlawan diharapkan pula dapat lebih membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuh-kembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada tanah air kita dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia. (trs)

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top